Jatiprahu - Suasana gembira terpancar dari wajah para Murid SDN 3 Jatiprahu saat melakukan kegiatan panen kompos dari lubang biopori dan lubang tanah pengolah kompos yang telah mereka rawat selama beberapa bulan terakhir. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini ini menjadi momen istimewa dalam program pendidikan lingkungan sekolah.
Program Pengolahan
Kompos sebagai Pembelajaran Lingkungan
Kegiatan panen kompos ini merupakan bagian dari program pembelajaran lingkungan yang telah berjalan di SDN 3 Jatiprahu. Para Murid tidak hanya belajar teori tentang pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga praktik langsung dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat.
"Kami sangat senang bisa melihat
hasil kerja keras anak-anak selama ini. Kompos yang dihasilkan dari biopori dan
lubang pengolah kompos ini sangat berkualitas dan bisa digunakan untuk
menyuburkan tanaman di sekitar sekolah," ungkap Pak Febri Rahmad Dona,
salah satu pembimbing dalam kegiatan pengolahan kompos.
Peran Penting
Pembimbing dalam Proses Pembelajaran
Keberhasilan program ini tidak lepas
dari peran aktif para pembimbing yang dengan sabar mendampingi Murid dalam
setiap tahapan pengolahan kompos. Pak Febri Rahmad Dona dan Pak Agus Riyanto
selaku pembimbing pengolahan kompos telah memberikan bimbingan yang
komprehensif kepada para Murid.
Pak Agus Riyanto menjelaskan bahwa
proses pembimbingan dimulai dari pengenalan konsep dasar pengolahan sampah
organik, pembuatan lubang biopori yang benar, hingga teknik monitoring dan
perawatan agar proses pengomposan berjalan optimal.
Antusiasme Murid
dalam Kegiatan Panen
Para Murid tampak sangat antusias saat
melakukan kegiatan panen kompos. Mereka bergotong royong mengambil kompos yang
sudah matang dari lubang biopori dan lubang pengolah kompos dengan menggunakan
peralatan sederhana seperti sekop kecil dan sarung tangan.
"Wah, komposnya sudah jadi dan
baunya tidak seperti sampah lagi! Ini bisa kita pakai untuk menyiram tanaman di
kebun sekolah," kata salah seorang Murid kelas V dengan penuh semangat.
Kegiatan ini juga menjadi pembelajaran
praktis bagi Murid tentang siklus daur ulang sampah organik dan bagaimana
mereka bisa berkontribusi dalam mengurangi volume sampah sekaligus menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat.
Manfaat Program untuk
Sekolah dan Lingkungan
Program pengolahan kompos ini
memberikan manfaat ganda bagi SDN 3 Jatiprahu. Selain sebagai media
pembelajaran lingkungan yang efektif, kompos yang dihasilkan juga digunakan
untuk menyuburkan tanaman di area sekolah, termasuk taman sekolah dan kebun sayur
yang dikelola bersama.
Rencana Pengembangan
Program
Melihat antusiasme Murid dan hasil yang
positif dari program ini, pihak sekolah berencana untuk mengembangkan kegiatan
pengolahan kompos ini menjadi program rutin. Rencananya akan dibuat lebih
banyak lubang biopori dan area pengolahan kompos agar lebih banyak Murid yang
bisa terlibat langsung.
Pak Agus Riyanto menyampaikan
harapannya agar program ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain
untuk turut mengimplementasikan program serupa. "Pendidikan lingkungan
yang praktis seperti ini sangat efektif untuk membentuk karakter peduli
lingkungan pada anak-anak sejak dini," tutupnya.
Kegiatan panen kompos di SDN 3
Jatiprahu ini membuktikan bahwa pendidikan lingkungan tidak harus rumit dan
mahal. Dengan kreativitas dan bimbingan yang tepat, anak-anak bisa belajar
sambil berkontribusi nyata untuk kelestarian lingkungan.
Humas SDN 3 Jatiprahu
0 Komentar